Kronologi 11 Pendaki Hilang Di Gunung Arjuno Dikaitkan Dengan Cerita Mistis Pasar Setan

Kronologi 11 Pendaki Hilang – Gunung Arjuno, salah satu gunung paling ikonik di Jawa Timur, kembali menebar misteri yang membuat bulu kuduk meremang. Pada pertengahan situs slot qris Mei 2025, kabar mencengangkan datang dari jalur pendakian Lawang, Kabupaten Malang sebelas orang pendaki di laporkan hilang secara misterius. Tidak ada jejak, tidak ada sinyal, hanya suara hening dan teriakan-teriakan tak terdengar di balik lebatnya hutan Arjuno.

Pencarian telah di lakukan sejak hari pertama laporan masuk, namun upaya tim SAR seolah terperangkap dalam teka-teki yang tak terpecahkan. Yang lebih mengerikan, wilayah hilangnya para pendaki ini tidak lain adalah area yang sejak lama di kaitkan dengan legenda kelam: Pasar Setan.

Detik-Detik Mencekam Kronologi 11 Pendaki Hilang

Bermula dari rombongan pendaki yang terdiri dari 17 orang, kelompok ini memulai pendakian pada Jumat pagi, 16 Mei 2025. Mereka tercatat melewati pos pendakian resmi, lengkap dengan peralatan dan logistik memadai. Hingga malam hari, tidak ada kejanggalan yang terjadi. Namun, keesokan paginya, komunikasi dengan sebelas anggota dari kelompok tersebut mendadak terputus.

Yang membuatnya lebih ganjil, enam orang dari kelompok yang tersisa mengaku melihat teman-teman mereka “berjalan masuk ke dalam kabut” dan tidak pernah kembali. Salah satu dari mereka bahkan bersaksi sempat mendengar sayup-sayup suara gamelan dan tawa-tawa kecil seperti sedang berada di tengah keramaian padahal saat itu mereka berada di ketinggian 2.600 mdpl, jauh dari pemukiman.

Baca Juga Berita Terbaik Lainnya Hanya Di montanafresh.net

Legenda Pasar Setan: Antara Mitos dan Realita

Cerita tentang Pasar Setan di Gunung Arjuno bukanlah hal baru. Para pendaki dan warga lokal telah lama memperingatkan tentang zona misterius yang konon menjadi “dimensi lain”. Lokasi ini di katakan sebagai tempat makhluk tak kasat mata berdagang layaknya pasar malam, lengkap dengan suara gong, gamelan, hingga aroma dupa.

Banyak pendaki yang mengaku pernah “tersesat” di area ini, berjalan berputar-putar tanpa arah, melihat sosok-sosok asing dalam kabut, bahkan mengalami kehilangan waktu. “Saya seperti jalan di tempat. Kompas nggak berfungsi, GPS mati total. Padahal logikanya mustahil,” ujar Darto, seorang porter senior yang pernah mengalami kejadian serupa pada 2019.

Cerita-cerita ini mungkin terdengar seperti dongeng urban. Namun jika di kaitkan dengan hilangnya 11 pendaki yang tak terjelaskan, rasanya sulit untuk tidak mengaitkannya.

Tim SAR Pun Diuji Oleh Fenomena Aneh

Tim pencari yang terdiri dari gabungan Basarnas, TNI, dan relawan lokal mengalami gangguan aneh selama pencarian. Salah satu anggota melaporkan bahwa alat komunikasi mereka terganggu, sinyal radio di penuhi suara desis dan bisikan tak di kenal. Bahkan drone pencari yang di terbangkan sempat hilang kontrol dan menabrak pepohonan tanpa sebab jelas.

Lebih mengejutkan, pada hari keempat pencarian, salah satu tim melaporkan menemukan jejak kaki yang tiba-tiba menghilang di tengah tanah lembap. Tidak ada tanda-tanda pendaki terjatuh atau berpaling arah jejak itu berhenti begitu saja, seolah pemiliknya di tarik ke dimensi lain.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Gunung Arjuno?

Sejumlah tokoh spiritual dan paranormal mulai angkat bicara. Mereka menyebut lokasi hilangnya para pendaki berada di simpang “gerbang gaib” yang tidak boleh di langgar sembarangan. Ritual-ritual kecil seperti memberi sesajen atau meminta izin kepada penjaga gunung di katakan sebagai kunci agar tetap aman. Sayangnya, generasi pendaki modern sering kali mengabaikan hal-hal tersebut.

Salah satu dukun lokal dari Desa Tambaksari bahkan memperingatkan bahwa para pendaki kemungkinan besar “di jemput” oleh makhluk penunggu pasar tersebut karena tidak menghormati pantangan.

“Kalau sudah masuk ke wilayah pasar itu dan tidak tahu cara keluar, ya bisa terjebak selamanya,” ucapnya dengan nada datar.

Exit mobile version